Sarat Akan Makna, Tradisi Tepuk Tepung Tawar di Lestarikan sebagai Ritual Adat Melayu Kepri

Tanjungpinang, pejalan.or.id – Tepuk tepung tawar adalah salah satu upacara suci masyarakat Melayu, terutama di daerah Riau. Upacara ini dilakukan sebagai wujud rasa syukur masyarakat Melayu setelah mereka merasakan nikmat dari Tuhan dan sebagai permohonan doa restu kepada Yang Maha Kuasa agar mendapat keselamatan dan keberkahan. Acara tepuk tepung tawar juga dilakukan oleh masyarakat Melayu di acara-acara lain, seperti pernikahan, khitanan, menempati rumah baru, dan hajatan-hajatan lainnya.

Prosesi tepuk tepung tawar harus dilakukan dengan orang yang paham dalam tradisi tersebut. Upacara ini dilakukan dengan menepuk-nepukkan bedak pada punggung telapak tangan dan merenjis-renjiskan (memercikkan) air mawar pada orang yang akan ditepuk tepung tawari. Urutan merenjis digambarkan dalam bentuk lamalif (ﻻ) yang bermakna “Allah Berkehendak”. Acara tepuk tepung tawar dilanjutkan dengan menaburkan bunga-bunga rampai, beras putih, dan beras kuning (beras yang telah diwarnai menggunakan kunyit) ke seluruh badan orang yang ditepung tawari. 

Setiap bagian dari perlengkapan upacara tepuk tepung tawar memiliki makna masing-masing. Beras kunyit yang berarti kemuliaan, beras basuh atau beras putih yang sudah dibersihkan melambangkan kesucian diri, dan air mawar melambangkan keharuman nama. Prosesi ini diakhiri dengan pembacaan doa agar orang yang ditujukan dalam keadaan selamat dan penuh keagungan.

Tradisi Tepuk Tepung Tawar

Tepuk Tepung Tawar adalah sebuah tradisi khas masyarakat Melayu di Kepulauan Riau. Tradisi ini sering dilaksanakan dalam berbagai acara adat seperti pernikahan, penyambutan tamu, dan acara-acara penting lainnya. Dalam tradisi Tepuk Tepung Tawar, tepung tawar atau tepung beras dicampur dengan bahan-bahan alami lainnya seperti bunga dan daun-daunan, kemudian ditepuk-tepukkan ke tubuh orang yang menjadi sasaran upacara tersebut.

Makna dari tradisi ini adalah sebagai bentuk doa dan harapan agar orang yang diberi tepuk tepung tawar selalu mendapat keberkahan, keselamatan, dan kesejahteraan. Tepuk Tepung Tawar juga merupakan simbol penyucian dan penolak bala, dengan harapan mengusir hal-hal buruk dan mendatangkan kebaikan.

Bahan Untuk Tepuk Tepung Tawar

Bahan-bahan yang digunakan dalam tradisi Tepuk Tepung Tawar biasanya terdiri dari berbagai elemen alami yang melambangkan kesucian, keberkahan, dan kebaikan. Berikut adalah beberapa bahan yang umum digunakan:

Tepung Beras: Sebagai bahan utama, melambangkan kesucian dan keberkahan.

Bunga-bungaan: Seperti bunga melati, mawar, dan kenanga, yang melambangkan keindahan, keharuman, dan kemurnian.

Daun-daunan: Seperti daun pandan, daun sirih, dan daun kunyit, yang melambangkan kesegaran, kebersihan, dan kesehatan.

Air Suci: Air yang sudah didoakan, melambangkan penyucian dan pembersihan.

Air Mawar: Untuk memberikan keharuman dan kesegaran.

Kapur Sirih: Digunakan dalam beberapa variasi upacara, melambangkan kesucian dan kebersihan.

Bahan-bahan ini dicampur dan digunakan untuk menepuk-nepukkan ke tubuh orang yang menjadi sasaran upacara, biasanya di bagian kepala, bahu, dan tangan./pejalan

Editor : pejalan.or.id


Share |

Artikel Terkait