Struktur Modern Bangunan Pasar Encik Puan yang terletak Jl. Gambir, Kota Tanjungpinang, KEPRI (foto.fryn)
Pasar Encik Puan Perak yang dahulunya merupakan Pasar Rakyat yang dikenal dengan nama Pasar Baru Tanjungpinang telah di Revitalisasi, Pengharapan untuk memberikan kenyamanan, kemudahan, ringan dan menjadi akses bagi Pedagang untuk melakukan aktifitas jual beli dengan penunjung Pasar Tanjungpinang yang notabene tinggal di sekitar Tanjungpinang Kota dan juga sebagian besar merupakan Pedagang di Pasar Baru sebelumnya merupakan pedagang klas menengah yang sudah mendiami tempat tersebut sejak berdirinya Pasar Baru Tanjungpinang dimasa itu.
Suasana Sekitar Pasar Baru / Pasar Encik Puan Tanjungpinang sebelum di Revitalisasi, KEPRI (foto.arsip_2018)
Suasana Pasar Encik Puan
Pasar Cik Puan Kota Tanjungpinang masih terlihat Lengang dan belum terlihat aktifitas Jual Beli di dalam pasar meski aktifitas di Luar Pasar masih terlihat Ramai Lancar dengan proses Jual Beli layaknya pasar yang Ramai Akan Pembelanja.
Artikel Edisi September 2024
Struktur dan Desain
Artikel, pejalan.or.id – Pasar Encik Puan Tanjungpinang memiliki design modern dan Minimalis sehingga dapat memancarkan suasana nyaman bagi para pengunjung dan suasana bersih disekitaran pasar Encik Puan juga dapat memberikan suasana baru bagi Pembelanja di Kota Tanjungpinang atau pun wisatawan Domestik.
(fahrynaviardy) foto
Berikut Rangkaian Kisah Dan Berita Tentang Pasar Encik Puan Kota Tanjungpinang :
16 Aug 2024 / RRI Tanjungpinang
Pasar Encik Puan Ramah Masih Terbiar Lengan dan Sebagian Kosong
Pasar Encik Puan yang sebelumnya difungsikan sebagai pasar relokasi pedagang dari Pasar Baru, saat ini kondisinya masih kosong dan terbiar. Ratusan lapak yang dibangun oleh Pemko Tanjungpinang ini kondisinya kosong,
dan hanya ada beberapa orang pedagang yang hingga kini masih menempati pasar tersebut. Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang, Zulhidayat saat dikonfirmasi mengatakan bahwa saat ini memang pasar tersebut masih kosong, dan Pemko Tanjungpinang masih belum memutuskan peruntukkan pasar tersebut kedepannya.
Namun meskipun begituz Zulhidayat menyebut bekas pasar relokasi tersebut akan difungsikan lagi sebagai sebagai Pemko yang berkemungkinan untuk dikerjasamakan dengan pihak ketiga.
“Tentu pasar puan ramah itu akan kita nilai asetnya. Kemudian akan kita kerjasamakan ke pihak ketiga,” kata Zulhidayat, Kamis (15/8/2024).
Terkait dengan anggaran yang digunakan, dirinya juga menjelaskan bahwa pembangunan pasar ini telah menghabiskan anggaran sebesar Rp3 Miliar. Namun anggaran tersebut tidak hanya digunakan membangun lapak, namun ada tiga unsur yang dibangun di Pasar Encik Puan Ramah tersebut.
“Sarana penunjang, perbaikan kios dan lapak loss pasar tersebut,” ujarnya. Dalam pertanggungjawaban anggarannya, Zulhidayat juga menyebut bahwa pasar ini telah melalui pemeriksaan oleh BPK Provinsi serta Inspektorat untuk mengantisipasi adanya kelebihan volume dalam pengerjaannya, dan dapat menimbulkan kerugian bagi negara./(***)
5 Juli 2024 / Ulasan Tanjungpinang
BUMD Tanjungpinang Biarkan Pedagang Jualan di Parkiran Pasar Encik Puan Perak
PT Tanjungpinang Makmur Bersama (TMB) sebagai perusahaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dinilai tidak mampu mengelola Pasar Encik Puan Perak Blok A.
Pasalnya, masih terlihat sejumlah pedagang berjualan di lantai bawah. Padahal, lantai bawah diperuntukkan untuk area parkir kendaraan roda dua pengunjung pasar.
Sedangkan lantai dua Blok D baru diperuntukkan untuk pedagang berjualan kebutuhan pokok. Tetapi, pedagang enggan berjualan di lantai dua tersebut. Akibatnya, lantai dua terlihat kosong, dan hanya terlihat meja permanen untuk pedagang berjualan.
Salah seorang pedagang, Abdul Rahman, enggan berjualan di lantai dua Blok D Pasar Encik Puan Perak. Alasannya, pengunjung sepi dan engga belanja di lantai dua.
Dengan kondisi itu, ia bersama pedagang lainnya memilih berjualan di area parkiran sepeda motor. “Lantai dua itu sepi. Jadi, kami pedagang demo turun ke bawah untuk berjualan,” ucapnya, Jumat 5 Juli 2024.
Atas kondisi itu, ia bersama pedagang lainnya mendapat izin dari pihak BUMD Kota Tanjungpinang berjualan di area parkiran motor. “Bulan Juni kemarin sudah dipungut oleh BUMD Rp200 ribu per meja. Kalau saya dua meja,” terang dia.
Dirinya berharap bersama pedagang lainnya dapat berjualan selamanya di lantai bawah, supaya dagangan milik mereka laku terjual. “Di bawah gini saja masih hitungan sepi. Kalau di atas, bisa kering dagangan kita. Karena tak ada yang beli,” sebut dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Tanjungpinang, Riany menyebutkan, pengelolaan Pasar Encik Puan Perak sudah diserahkan ke BUMD Tanjungpinang.
“Jadi, yang mengelola pasar itu, BUMD Tanjungpinang. Bukan kita (Disdagin),” ucap dia.
Beberapa waktu lalu, kata dia, pihaknya juga telah melaksanakan koordinasi terkait beberapa kebijakan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Lorong Gambir diperbolehkan berjualan di parkiran. “Tetapi tidak permanen,” ujarnya.
Sebab, berdasarkan aturan Kementerian Perdaganggan Republik Indonesia bahwa lantai pertama pasar peruntukannya untuk parkiran, bukan untuk pedagang berjualan. “Kita terikat aturan kementerian. Tapi, nanti kita akan melakukan rapat kembali terkait persoalannya,” sebut dia.
Hingga berita ini terbit, Direktur PT TMB, Windrasto Dwi Guntoro belum memberikan keterangan saat dikonfirmasi, baik melalui telepon, pesan singkat hingga mendatangi kantornya berada di Jalan Pelantar Mutiara III, Potong Lembuh, Tanjungpinang. (*)
Kaca Mata Wisata
Pasar Encik Puan berada di sekitaran area wisata (Kota lama) di Kota Tanjungpinang ini sering di Kunjungi wisatawan Lokal dan Wisatawan Manca Negara, Khususnnya dihari Libur.
Pasar tradisional memiliki sejumlah ciri khas yang membedakannya dari pasar modern atau supermarket. Berikut adalah beberapa ciri khas yang umumnya ditemukan di pasar tradisional:
Pasar Encik Puan Perak
Penjual Kecil dan Independen:
Pasar tradisional sering kali terdiri dari banyak kios atau lapak yang dikelola oleh penjual kecil atau individu, bukan oleh perusahaan besar atau jaringan.
Beragam Produk Lokal:
Produk yang dijual di pasar tradisional umumnya mencakup barang-barang lokal dan segar, seperti buah, sayur, ikan, daging, dan produk olahan lokal. Terkadang juga ada barang-barang kerajinan tangan atau produk rumah tangga.
Harga Negosiasi:
Di pasar tradisional, tawar-menawar harga adalah hal yang umum. Pembeli dan penjual sering bernegosiasi untuk mencapai kesepakatan harga yang disetujui oleh kedua belah pihak.
Suasana Ramai dan Berwarna-Warni:
Pasar tradisional biasanya memiliki suasana yang ramai dan berwarna-warni dengan banyak suara, aroma, dan aktivitas. Ini menciptakan pengalaman berbelanja yang hidup dan dinamis.
Penataan yang Tidak Teratur: Kios dan lapak di pasar tradisional sering kali tidak diatur dengan cara yang sangat terorganisir seperti di supermarket. Penataan barang-barang bisa tampak agak acak dan bervariasi.
Pengalaman Sosial dan Budaya:
Pasar tradisional sering kali merupakan pusat aktivitas sosial dan budaya, di mana orang-orang berkumpul untuk berbelanja sambil bersosialisasi, berbincang, atau sekadar berinteraksi dengan komunitas lokal.
Kualitas dan Kesegaran:
Barang-barang yang dijual, terutama produk makanan seperti buah, sayur, dan daging, biasanya lebih segar dan berkualitas tinggi karena banyak penjual menawarkan produk yang baru dipanen atau diolah.
Kurangnya Fasilitas Modern: Pasar tradisional sering kali kurang dilengkapi dengan fasilitas modern seperti AC, sistem pembayaran elektronik, atau desain interior yang canggih. Sebaliknya, pasar ini sering memiliki suasana yang lebih sederhana dan tradisional.
Aroma dan Bunyi: Aroma dari berbagai jenis makanan, rempah-rempah, dan bahan segar menciptakan suasana yang khas di pasar tradisional. Bunyi obrolan antara pembeli dan penjual serta suara aktivitas pasar juga menambah karakter pasar.
Pendukung Usaha Kecil: Pasar tradisional sering kali mendukung usaha kecil dan pedagang lokal, memberikan mereka kesempatan untuk menjual produk mereka langsung kepada konsumen tanpa melalui perantara.
Pasar Encik Puan Jl. Gambir Kota Tanjungpinang
Menata manajemen pasar adalah langkah penting untuk meningkatkan efisiensi, kenyamanan, dan daya saing pasar. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan:
Pemetaan dan Pengaturan Area Pasar
- Pemetaan Zonasi: Tentukan area pasar berdasarkan jenis produk yang dijual, misalnya zona sayur, buah, ikan, daging, pakaian, dan sebagainya.
- Pengaturan Alur Lalu Lintas: Buat jalur pejalan kaki yang jelas dan lebar, sehingga memudahkan akses pembeli serta mencegah kemacetan.
- Fasilitas Parkir: Sediakan area parkir yang memadai untuk kendaraan pembeli dan pedagang.
Pengelolaan Kebersihan dan Kesehatan
- Sistem Pembuangan Sampah: Sediakan tempat sampah di lokasi strategis, dan lakukan pembersihan secara berkala.
- Sanitasi: Pastikan adanya fasilitas sanitasi seperti toilet dan tempat cuci tangan yang bersih dan mudah diakses.
- Inspeksi Kesehatan: Lakukan pengecekan berkala terhadap produk yang dijual untuk memastikan kualitas dan keamanan produk.
Penggunaan Teknologi
- Digitalisasi: Implementasi sistem digital untuk manajemen kios, pembayaran, dan inventaris. Hal ini dapat meningkatkan transparansi dan efisiensi.
- Pemasaran Online: Pasarkan produk dan kegiatan pasar melalui media sosial atau aplikasi pasar online.
Pelatihan dan Pengembangan Pedagang
- Pelatihan Keterampilan: Berikan pelatihan kepada pedagang mengenai manajemen usaha, pemasaran, dan pelayanan pelanggan.
- Pengembangan Komunitas: Dorong pembentukan komunitas pedagang untuk berbagi informasi, ide, dan praktik terbaik.
Pengawasan dan Regulasi
- Penetapan Aturan: Buat dan tegakkan aturan yang jelas terkait jam operasional, kebersihan, keamanan, dan harga.
- Pengawasan Berkala: Lakukan pengawasan secara rutin untuk memastikan semua pedagang mematuhi aturan yang telah ditetapkan.
Peningkatan Keamanan
- Pengamanan Pasar: Sediakan petugas keamanan yang memadai untuk menjaga keamanan pasar.
- Penerangan: Pastikan area pasar memiliki pencahayaan yang baik, terutama pada malam hari.
Kolaborasi dengan Pihak Terkait
- Kerjasama dengan Pemerintah: Bekerjasama dengan pemerintah setempat untuk mendapatkan dukungan regulasi dan infrastruktur.
- Hubungan dengan Pemasok: Bangun hubungan yang baik dengan pemasok untuk memastikan ketersediaan barang yang berkualitas.
Inovasi Layanan
- Layanan Pesan Antar: Implementasikan layanan pesan antar untuk meningkatkan kenyamanan pembeli.
- Event dan Promosi: Adakan acara khusus atau promosi untuk menarik lebih banyak pengunjung.
Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, manajemen pasar dapat ditingkatkan, yang akan berdampak positif pada daya saing dan kepuasan pelanggan.
Video Lama di Sekitaran Kota Lama Tanjungpinang (Video.2022)
photo/fry |articles/pejalan.or.id/