Bahaya Penggunaan Skincare berbahan Merkuri terhadap Wajah

Tanjungpinang, pejalan.or.id – Setiap wanita pastinya ingin tampil cantik. Berbagai cara yang dilakukan agar wajah terlihat glowing secara instan. Dari melakukan perawatan mahal baik itu operasi plastik, menggunakan susuk, dan suntik pemutih, hingga menggunakan produk abal-abal yang mengandung zat berbahaya.

Untuk para wanita yang ingin cantik glowing dengan modal seadanya kebanyakan mengandalkan produk skincare murah yang menjajakan kulit cerah dalam waktu singkat. Kebanyakan produk yang menjanjikan wajah glowing dalam waktu cepat biasanya mengandung zat berbahaya seperti merkuri.

Merkuri adalah logam berat berwarna perak yang beracun bagi manusia dan lingkungan. Merkuri memiliki beberapa sifat, di antaranya:  

  • Beracun, karsinogenik, dan berbahaya bagi lingkungan
  • Termasuk Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
  • Terdapat di alam dalam bentuk senyawa anorganik dan organik di batu-batuan, biji tambang, tanah, air, dan udara
  • Lambang kimianya adalah Hg, yang merupakan singkatan dari hydrargyrum, nama Yunani Kuno untuk merkuri 

Merkuri pada skincare merupakan bahan aktif yang dilarang penggunaannya karena berbahaya bagi kesehatan. Produk ini biasanya dijajakan dengan iming-iming menggiurkan, seperti bisa mencerahkan wajah dalam waktu singkat, membuat kulit awet muda, sampai menghilangkan jerawat.

Merkuri dapat menimbulkan berbagai bahaya bagi wajah, di antaranya:

Kanker kulit: Merkuri bersifat karsinogenik sehingga dapat memicu kanker kulit.

Iritasi kulit: Merkuri dapat menyebabkan iritasi kulit yang ditandai dengan gatal, perih, dan kemerahan.

Kulit mengelupas: Merkuri dapat membuat kulit wajah mengelupas, sehingga kulit terlihat kering dan bersisik.

Kulit tipis: Merkuri dapat membuat lapisan kulit menjadi tipis, sehingga pembuluh darah terlihat.

Ruam kemerahan: Merkuri dapat menyebabkan ruam kemerahan pada kulit.

Jerawat meradang: Merkuri dapat menyebabkan jerawat meradang.

Selain itu, merkuri juga dapat berdampak pada organ tubuh lainnya, seperti:
Gagal ginjal
Insomnia
Sakit kepala
Kesulitan tidur
Melemahnya otot
Sulit bernapas
Kerusakan pada saluran pencernaan
Kerusakan pada sistem saraf


Kenali Produk yang Mengandung Merkuri

5 Ciri-Ciri Krim yang Mengandung Merkuri Berbahaya
Krim yang mengandung merkuri (foto:hellosehat)

Merkuri memang  populer dalam produk pemutih kulit karena dapat menghambat pembentukan melanin (zat warna kulit). Alhasil, kulit terlihat lebih cerah dalam waktu singkat. 

Faktanya, merkuri justru menyimpan segudang bahaya kesehatan yang seharusnya dihindari, mulai dari reaksi alergi hingga masalah ginjal. Guna menghindari masalah keracunan merkuri, di bawah ini ciri-ciri krim yang mengandung merkuri.

1. Cek Label

Salah satu cara mengetahui ciri-ciri skincare yang mengandung merkuri yaitu selalu memeriksa label kemasan. Merkuri biasanya terdiri dari berbagai nama yang mungkin samar-samar terdengar sama, atau berbeda sama sekali. 

Bila Anda menjumpai kata-kata di bawah ini pada komposisi produk, segera hentikan penggunaan produk. 

  • Mercurous chloride
  • Calomel
  • Mercuric
  • Mercurio
  • Mercury

Selain itu, periksa pula peringatan pada produk yang memberitahu Anda untuk menjauhkan krim dari perak, emas, karet, dan aluminium. Pasalnya, merkuri dapat merusak hal tersebut. 

2. Dijumpai pada produk khusus

Selain dicantumkan pada label, ciri-ciri skincare yang mengandung merkuri lainnya yakni mudah dijumpai pada produk khusus. Produk yang mengandung merkuri biasanya diedarkan sebagai krim pencerah kulit dan perawatan anti-penuaan. 

Beberapa produk yang diklaim dapat menghilangkan bintik tanda penuaan kulit, noda, dan kerutan dalam waktu singkat pun perlu Anda waspadai. 

Pada beberapa kasus, produk yang mengandung merkuri terkadang dapat ditemukan pada perawatan jerawat, khususnya untuk remaja.

3. Tekstur dan warna keabu-abuan

Bila memungkinkan, cobalah untuk melihat isi krim yang hendak dibeli. Hal ini dikarenakan produk yang mengandung merkuri biasanya berwarna abu-abu atau krem. 

Meski begitu, tidak semua produk berwarna demikian mengandung senyawa kimia yang berbahaya ini. Oleh sebab itu, Anda perlu melihat lebih jelas lagi ciri-ciri krim dengan kandungan merkuri lainnya agar lebih pasti. 

4. Menawarkan hasil yang singkat

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, merkuri menjadi populer karena diklaim dapat memutihkan kulit dalam waktu singkat. 

Jika Anda menggunakan suatu krim pemutih dalam waktu yang sebentar dan memberikan hasil yang cepat, sebaiknya perlu berhati-hati. 

Memutihkan atau mencerahkan kulit membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Sedangkan, merkuri menawarkan hasil yang singkat, tetapi dengan risiko yang tak sepadan. 

5. Kulit jadi lebih sensitif

Salah satu hal yang perlu diperhatikan ketika Anda menggunakan krim pemutih, terutama ketika tidak tahu apakah mengandung merkuri atau tidak, yaitu reaksi kulit.

Umumnya, kandungan krim yang aman tidak menimbulkan reaksi yang mengganggu.

Ciri-ciri krim yang mengandung merkuri lainnya yaitu membuat kulit menjadi lebih sensitif, terutama pada paparan sinar matahari. Hal ini mungkin dikarenakan bahan anorganik merkuri pada krim lebih mudah terserap kulit. 

Akibatnya, reaksinya langsung terlihat dan memicu ,masalah kulit seperti kulit kemerahan dan gatal-gatal.

Tips Menggunakan Skincare yang Aman

Pada dasarnya, tips membeli skincare yang aman memerlukan ketelitian terhadap bahan-bahan yang terkandung di dalam produk.

Tak hanya itu, American Academy of Dermatology menyarankan agar Anda menemui dokter kulit atau ahli dermatologi untuk mendapatkan solusi yang tepat.

Ada pun hal-hal yang perlu diperhatikan ketika menggunakan krim kosmetik dengan aman, antara lain di bawah ini.

1. Selalu baca label informasi produk.

2. Ikuti aturan dan perhatikan peringatan pada label kemasan.

3. Cuci tangan sebelum memakai produk.

4. Tidak berbagi kosmetik dengan orang lain.

5. Jaga agar wadah kosmetik tetap bersih dan tertutup usai digunakan.

6. Lindungi produk dari suhu yang ekstrim.
Buang produk kosmetik jika ada perubahan warna atau bau.

7. Pakai kaleng aerosol atau semprotan pada area yang berventilasi baik.

Bila mempunyai pertanyaan lebih lanjut, silakan konsultasikan dengan dokter kulit guna mendapatkan solusi yang tepat. (ysi)

______

Share |

Editor

Artikel Terkait