Tanjung Pinang, pejalan.or.id – Panjat tebing atau dikenal juga dengan rock climbing termasuk salah satu olahraga alam bebas yang menggunakan peralatan dan teknik panjat tebing tertentu. Panjat tebing bagian dari kegiatan mendaki gunung juga, tetapi tidak bisa dilewati hanya dengan berjalan kaki biasa, melainkan memerlukan peralatan khusus untuk melewati tebing yang hendak dipanjat. Untuk lebih mengenal apa itu panjang tebing beserta tekniknya, simak artikel ini hingga akhir ya Sob.
Apa Definisi dari Panjat Tebing?
Panjat tebing merupakan kegiatan pendakian pada daerah yang berkontur bebatuan tebing dengan sudut kemiringan mencapai 45 derajat atau lebih. Kegiatan ini memiliki tingkat kesulitan yang tinggi, mengingat medan yang dilalui juga tidak mudah.
Pada awalnya, panjat tebing bukan bagian dari olahraga luar ruangan, melainkan kegiatan petualangan bebas yang tidak memiliki peraturan. Bahkan seseorang yang melakukan panjat tebing hanya menggunakan peralatan seadanya, sehingga risiko keamanannya sangat tinggi.
Dalam perkembangannya, panjat tebing diresmikan menjadi olahraga ekstrem yang wajib menggunakan peralatan khusus guna keselamatan. Beberapa peralatan wajib panjat tebing yaitu tali karmantel, harness, carabiner, ascender, descender, helm, dan lain sebagainya.
Bagaimana Sejarah Panjat Tebing?
Kegiatan panjang tebing mulai dikenal pertama kali pada tahun 1910 di kawasan Eropa, tepatnya di pegunungan Alpen. Untuk teknik pemanjatan tebing dengan menggunakan tali, baru dikenal pada tahun 1920-an. Masa keemasan panjat tebing di kawasan Alpen terjadi pada tahun 1930, tepat sebelum perang dunia kedua dimulai.
Di Indonesia, sejarah panjat tebing dimulai pada tahun 1960, yaitu ketika Tebing 48 di Citatah, Bandung digunakan sebagai tempat latihan oleh pasukan TNI AD. Kemudian pada tahun 1976, seseorang bernama Harry Suliztiarto mulai berlatih memanjat di Citatah dan mendirikan sekolah panjang tebing pertama bersama dengan tiga orang rekannya.
Pada tahun 1988, Kemenpora bekerja sama dengan Pusat Kebudayaan Prancis mengundang tiga pemanjat profesional untuk melatih para pemanjat di Indonesia hingga mendirikan Federasi Panjat Tebing Gunung Indonesia (FPTGI).
FPTGI mengubah namanya menjadi Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) pada tahun 1992 dan bergabung menjadi anggota Union Internationale des Assosiations d’Alpinisme (UIAA), organisasi panjat tebing dan gunung internasional.
Pada tahun 1994, FPTI secara resmi diakui sebagai induk olahraga panjat tebing oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Sejak saat itu, olahraga panjat tebing diikutsertakan dalam Pekan Olahraga Nasional.
Bagaimana Teknik Panjat Tebing?
Sebagai pemanjat pemula penting untuk menguasai teknik panjat tebing. Tentu supaya tebing yang hendak kamu lewati bisa dilalui dengan mudah. Setidaknya ada lima teknik panjat tebing yang perlu Sobat Pejalan kuasai di bawah ini.
1. Bridging
Teknik bridging yaitu memanjat pada celah tebing vertikal yang sangat besar. Teknik ini menggunakan kedua tangan dan kaki sebagai pegangan pada permukaan tebing. Posisi badan mengangkang dengan kaki sebagai tumpuan dan tangan sebagai penjaga keseimbangan.
2. Jamming
Jamming merupakan teknik memanjat dengan memanfaatkan celah yang tidak terlalu besar pada tebing. Untuk melakukannya, kamu bisa memasukkan jari tangan pada retakan yang ada pada tebing. Saat melakukan teknik ini, peralatan yang harus digunakan adalah pengaman sisip.
3. Face Climbing
Pada teknik ini, pemanjatan dilakukan dengan memanfaatkan tonjolan batu pada tebing sebagai pijakan kaki, pegangan tangan, maupun penjaga keseimbangan. Saat memanjat, Sobat Pejalan harus memilih batu yang menonjol tersebut dengan hati-hati.
4. Slab Climbing
Teknik ini hanya mengandalkan gaya gesekan sebagai gaya penumpu. Teknik slab climbing bisa dilakukan pada permukaan tebing yang tidak terlalu vertikal dan memiliki kekasaran yang cukup untuk menghasilkan gaya gesekan. Dalam hal ini, jenis sepatu yang kamu gunakan berperan besar dalam menghasilkan gaya gesek yang baik.
5. Fissure Climbing
Pada teknik fissure climbing, Sobat Pejalan dapat memanfaatkan celah-celah pada tebing untuk melakukan pemanjatan. Misalnya dengan memanfaatkan celah seperti retakan, rongga, atau lubang kecil pada tebing. Jadi, anggota badan kamu bertumpu pada celah-celah tersebut.
Bagaimana Aturan Pertandingan Panjat Tebing?
Semenjak panjat tebing diresmikan sebagai olahraga, FPTI menyelenggarakan pertandingan panjat tebing dengan berbagai kategori kompetisi. Berdasarkan aturan FPTI, berikut peraturan dalam panjat tebing yang harus dipatuhi para peserta.
- Atlet berjumlah 2, 3, 4, dan 5 orang pada masing-masing nomor kompetisi.
- Setiap regu dapat mendaftarkan dua atlet cadangan.
- Peringkat beregu dinilai berdasarkan nilai akumulasi yang diperoleh pada setiap babak beregu.
- Jika terdapat akumulasi nilai yang sama, penentuan peringkat dilakukan dengan melihat nilai akumulasi pada babak selanjutnya.
- Untuk nomor kategori speed, kompetisi yang dilakukan dengan top-rope, penyusunan peringkat dilakukan berdasarkan total waktu tercepat yang diperoleh setiap regu.
Apa Saja Istilah-istilah Penting Tentang Panjat Tebing
Jika Sobat Pejalan ingin menekuni olahraga ekstrem satu ini, penting untuk mengetahui beberapa istilah yang sering digunakan dalam panjat tebing. Berikut penjelasan dari istilah-istilah tersebut.
1. Tebing Alam
Istilah ini merujuk pada tebing batu yang digunakan sebagai tempat untuk memanjat. Dalam kata lain, tebing alam merupakan tempat untuk melakukan pemanjatan di alam bebas. Biasanya berbentuk vertikal dengan kontur bebatuan yang kasar.
2. Bouldering
Bouldering merupakan teknik memanjat satu jalur yang berisi minimal satu satu titik fokus kesulitan. Teknik bouldering biasanya dilakukan di wilayah aman memanjat tanpa menggunakan pengaman tali.
3. Jalur Tersedia
Istilah ini digunakan untuk menunjukkan jalur pemanjatan yang telah dibuat oleh pemanjat sebelumnya dan telah diberi pengaman permanen. Jadi, Sobat Torch hanya perlu mengikuti jalur tersebut untuk sampai ke puncak tebing.
4. Lead Climbing
Lead climbing merupakan teknik memanjat yang mana pemanjat pertama memasang peralatan pengaman untuk pemanjat selanjutnya. Pemanjat pertama biasanya terhubung dengan belayer, yaitu seseorang yang mengamankan tali pemanjat dari bawah.
Demikian informasi lengkap mengenai teknik panjat tebing yang harus dikuasai pemula. Panjat tebing umumnya dilakukan di alam bebas di sekitar pegunungan atau dekat air terjun. Jadi, sebelum melakukan panjat tebing, Sobat Pejalan harus mendaki gunung terlebih dahulu./pejalan
Editor : pejalan.or.id