Dampak Perubahan Iklim: Situs Warisan Dunia UNESCO Terancam Punah Pada Tahun 2050

Subak di Bali ditetapkan menjadi salah satu situs warisan budaya oleh UNESCO. Pemerintah telah mengajukan kepada UNESCO untuk menetapkan lanskap Subak pada tahun 2000,

Tanjungpinang, pejalan.or.id – Puluhan Situs Warisan Dunia UNESCO terancam punah pada tahun 2050 akibat perubahan iklim. Termasuk beberapa Situs Warisan Dunia yang ada di Indonesia, yang juga menjadi destinasi wisata populer.  

Daftar Warisan Dunia UNESCO saat ini mencakup 1.223 situs, yang dianggap sangat penting bagi masa depan planet kita sehingga harus dilindungi selamanya. Dalam studi baru Climate X, menyoroti situs-situs mana saja yang dapat musnah karena perubahan iklim.

Dilansir dari Tempo.co Tim Climate X menggunakan platform Spectra Climate X, yang memodelkan bagaimana perubahan iklim akan memengaruhi properti, aset, dan infrastruktur dalam berbagai skenario. Algoritma dalam platform ini mengukur risiko cuaca ekstrem untuk memodelkan kemungkinan terjadinya 16 bahaya iklim yang berbeda di masa depan – mulai dari panas ekstrem hingga siklon tropis dan banjir – dalam delapan skenario pemanasan dalam jangka waktu 100 tahun.

Lucky Ahmed, CEO dan salah satu pendiri Climate X, mengatakan temuan ini menjadi peringatan keras bagi pemerintah, pelestari lingkungan, dan masyarakat global untuk memprioritaskan perlindungan bumi. “Termasuk untuk melestarikan monumen kuno dan aset serta infrastruktur kita saat ini – dan untuk melindungi kehidupan saat ini dan di masa depan,” katanya seperti dikutip dari lamah Daily Mail.

Lucky Ahmed menambahkan potensi dampak perubahan iklim terhadap situs-situs ini sangat besar. Namun bukan hanya warisan masa lalu, tapi juga masa kini. “Meskipun hilangnya kekayaan budaya ini – yang sebagian besar telah bertahan selama ribuan tahun – tentu saja akan sangat menghancurkan, penting juga untuk mengingat dampak nyata perubahan iklim terhadap masyarakat dan ekonomi yang terjadi saat ini,” ujarnya. 

Dari analisis tersebut mengungkapkan 50 lokasi utama berisiko jika emisi gas rumah kaca global terus meningkat seperti saat ini. Peringkat teratas adalah Sistem Subak di Indonesia, yang rentan terhadap banjir permukaan, cuaca panas ekstrem, dan risiko kekeringan. Posisi kedua ditempati oleh Taman Nasional Kakadu di Australia, yang berisiko mengalami banjir dan kebakaran hutan, serta Quanzhou: Emporium Dunia di Tiongkok, yang berisiko mengalami kekeringan, ada di posisi ketiga.

Sementara selain Subak, Situs Warisan Dunia yang ada di Indonesia yang terancam puncah lainnya adalah Tambang Batubara Ombilin di Sawahlunto dan Taman Nasional Komodo. Kedua situs warisan dunia tersebut rentan terhadap  banjir permukaan, cuaca panas ekstrem dan risiko kekeringan. 

Beberapa situs-situs penting lainnya yang termasuk dalam daftar tersebut adalah Sydney Opera House di Australia, Olympic National Park di Amerika Serikat, Swiss Alps Jungfrau-Aletsch di Swiss, dan Sansa Buddha Mountain Monastery di Korea.(***)

Editor : pejalan.or.id

Share |

Artikel Terkait