Kerkhof Jalan Kamboja Menjadi Bukti Akhir Jejak Perjalanan “Nederlands Koloniale Rijk” di Kota Tanjungpinang

Tanjungpinang, pejalan.or.id – Kerkhof Kota Tanjungpinang secara Harfiah adalah sebuah pemakaman bersejarah yang terletak di Tanjungpinang, ibu kota Provinsi Kepulauan Riau di Indonesia. Nama “Kerkhof” berasal dari bahasa Belanda yang berarti “pemakaman,” yang mencerminkan sejarah kolonial wilayah Kota Tanjungpinang.

Di kutip dari jantungmelayu.co, asal-usul istilah Kerkhof yang digunakan untuk menyebut pemakaman dalam bahasa Belanda, berkaitan erat dengan tradisi orang Belanda yang menempatkan pemakaman di halaman belakang gereja. Secara harfiah, Kerkhof dalam bahasa Belanda adalah halaman belakang gereja.

Pemakaman ini terletak di Jalan Kamboja Tanjungpinang dan merupakan pemakaman orang Belanda. Berdasarkan inskripsi yang terdapat pada nisan-nisan di perkuburan itu dapat ditarik kesimpulan bahwa makam ini mulai dipergunakan pada abad ke-19 sampai abad ke-20. Angka tahun tertua yang terdapat pada nisan bertarikh tahun 1897, dan angka tahun termuda bertarikh tahun 1962.

Batu Nisan di Pemakaman (Foto : Pejalan.or.id)

Berikut adalah beberapa poin penting tentang Kerkhof Kota Tanjungpinang

Signifikansi Sejarah: Pemakaman ini berasal dari masa kolonial ketika Belanda menguasai Indonesia. Pemakaman ini menjadi tempat peristirahatan banyak warga Belanda yang tinggal dan meninggal di wilayah tersebut.

Warisan Budaya: Kerkhof Kota Tanjungpinang adalah situs warisan budaya yang penting, mencerminkan berbagai pengaruh sejarah yang telah membentuk Tanjungpinang. Pemakaman ini mencakup makam dari berbagai etnis dan agama, menunjukkan sejarah multikultural daerah tersebut.

Fitur Arsitektur: Pemakaman ini dikenal dengan fitur arsitektur uniknya, termasuk batu nisan tua dengan prasasti dalam bahasa Belanda, Inggris, dan bahasa lainnya. Batu nisan dan mausoleum tersebut menampilkan berbagai gaya dan desain, menambah nilai sejarah situs ini.

Daya Tarik Wisata: Kerkhof Kota Tanjungpinang adalah daya tarik wisata yang cukup diminati oleh wisatawan, menarik pengunjung yang tertarik pada sejarah, arsitektur, dan budaya tempatan. Situs ini memberikan sekilas tentang masa lalu dan sejarah kolonial Indonesia.

Upaya Pelestarian: Upaya telah dilakukan untuk melestarikan dan merawat pemakaman sebagai situs sejarah penting. Kerkhof ini dianggap sebagai bagian berharga dari Cagar Budaya di Tanjungpinang dan dilindungi untuk memastikan kelestariannya bagi generasi mendatang.

Pemekaman Belanda (Kerkhof) Kota Tanjungpinang (Foto : Pejalan.or.id)

Sejarah Kerkhof

Sejarah Kerkhof Tanjungpinang mencerminkan perjalanan panjang dan kompleks dari masa kolonial Belanda hingga era modern Indonesia. Berikut adalah ringkasan sejarah pemakaman bersejarah ini:

Masa Kolonial Belanda

Pendirian: Kerkhof Tanjungpinang didirikan pada abad ke-19 selama masa kolonial Belanda. Pemakaman ini digunakan untuk mengubur orang-orang Belanda yang meninggal di Tanjungpinang dan sekitarnya. Lokasinya yang strategis di ibu kota Kepulauan Riau membuatnya menjadi tempat penting bagi pemakaman para pejabat dan warga Belanda.

Desain dan Arsitektur : Pemakaman ini dirancang dengan gaya Eropa, lengkap dengan batu nisan dan prasasti yang diukir dalam bahasa Belanda. Banyak makam yang memiliki desain arsitektur khas Eropa, mencerminkan status sosial dan kekayaan orang-orang yang dimakamkan di sana.

Pasca-Kemerdekaan Indonesia

Perubahan Penggunaan: Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, fungsi pemakaman ini berubah. Meskipun masih digunakan untuk pemakaman, jumlah pemakaman baru berkurang seiring dengan berkurangnya populasi orang Belanda di Indonesia. Namun, makam-makam tua tetap dipertahankan sebagai bagian dari warisan sejarah.

Pelestarian: Upaya pelestarian dimulai untuk menjaga situs ini sebagai bagian dari warisan budaya dan sejarah Tanjungpinang. Pemakaman ini menjadi tempat yang dilindungi dan dirawat oleh pemerintah setempat serta komunitas sejarah.

Era Modern

Daya Tarik Wisata: Saat ini, Kerkhof Tanjungpinang menjadi salah satu daya tarik wisata sejarah di Tanjungpinang. Wisatawan dapat mengunjungi pemakaman ini untuk melihat batu nisan bersejarah, mempelajari sejarah kolonial, dan merasakan suasana masa lalu yang masih terasa di tempat ini.

Penghormatan Terhadap Sejarah: Pemakaman ini juga menjadi tempat untuk merenung dan menghormati mereka yang telah tiada, baik orang Belanda maupun penduduk lokal yang memiliki hubungan sejarah dengan tempat ini.

Di Pemakaman ini mayoritas beragama Kristen (Foto : Pejalan.or.id)

Kerkhof Tanjungpinang tidak hanya menjadi saksi bisu perjalanan sejarah, tetapi juga menjadi simbol hubungan budaya dan sejarah antara Indonesia dan Belanda. Dengan terus dilestarikan, situs ini tetap menjadi pengingat penting akan masa lalu yang membentuk identitas Tanjungpinang hari ini./pejalan

Editor : pejalan.or.id

Share |

Artikel Terkait