Jakarta, Pejalan.or id – Sosok muda mendominasi daftar panggil Timnas Indonesia di Piala AFF 2024. Akankah prestasi berpihak pada tim Merah Putih pada edisi kali ini?
Timnas Indonesia selalu ikut Piala AFF sejak pertama kali bergulir pada 1996 lalu. Dari 14 edisi yang sudah dijalani, skuad Garuda sama sekali belum pernah jadi juara.
Tapi Timnas Indonesia pernah enam kali jadi runner up. Tim Merah Putih jadi satu-satunya kubu yang punya pencapaian ini. Lansiran dari cnnindonesia.com.
Kini Indonesia kembali jadi kontestan dengan berada di dalam Grup B Piala AFF 2024 bersama Vietnam, Filipina, Myanmar, dan Laos. Pertandingan pembuka akan mempertemukan Indonesia dengan Myanmar pada 9 Desember 2024 mendatang.
Langkah awal persiapan sudah dilakukan. Dalam hal ini adalah memanggil 33 nama yang nantinya bakal dipangkas jadi 23 pemain untuk bergabung ke dalam skuad.
Aspek yang jadi sorotan adalah pemain di bawah 21 tahun mendominasi daftar panggil Timnas Indonesia. Hanya Pratama Arhan (22) dan Asnawi Mangkualam (25) yang berusia di atasnya.
Ini membuat rata-rata usia pemain dalam daftar panggil hanya 20,4 tahun. Indonesia bakal jadi salah satu tim paling belia dalam urusan usia.
Bahkan ada empat pemain yang baru pertama kali dipanggil ke Timnas Indonesia. Mereka adalah Armando Obet Oropa, Alfan Suaib, Made Tito Wiratama, dan Rivaldo Eneiro.
Sudah begitu, sebanyak 23 pemain sama sekali belum pernah memperkuat Timnas Indonesia di level senior. Ini memperkuat kesan Darah Muda dari tim Garuda.
Di satu sisi, bukan berarti pemain muda yang dipanggil berstatus hijau seutuhnya. Ada sembilan pemain yang sudah lebih dulu memperkuat Timnas Indonesia, yaitu Asnawi, Arhan, Muhammadd Ferrari, Justin Hubner, Marselino Ferdinan, Ivar Jenner, Ronaldo Kwateh, Hokky Caraka dan Rafael Struick.
Pengalaman pemain yang sudah punya rapor di Timnas Indonesia juga tidak main-main karena jadi bagian dari skuad Garuda pada Kualifikasi Piala Dunia 2026. Artinya, ada warna-warni dalam aspek pengalaman untuk menghadapi Piala AFF kali ini.
Harapannya, pengalaman yang sudah dikantongi para pemain dapat menunjukkan penampilan yang matang. Terlebih Indonesia masih mengincar hasil terbaik di pentas Asia Tenggara.
Timnas Indonesia dan Piala AFF bak benci tapi cinta dalam cerita layar kaca. Di satu sisi masih belum juara, di sisi lain ajang tersebut bukan lagi jadi panggung tertinggi bagi skuad Garuda saat ini.
Isyarat tak menjadikan Piala AFF sebagai prioritas Timnas Indonesia nampak dari keputusan tak diliburkannya Liga 1 2024/2025 selama Piala AFF 2024 berlangsung. Ini membuat sang pelatih, Shin Tae Yong meminggirkan pemain andalan klub kasta tertinggi sepak bola domestik untuk merapat ke tim gubahannya.
Di lingkup Asia Tenggara, hanya Indonesia dan Malaysia yang liga domestiknya berjalan sepenuhnya. Indonesia bahkan punya jadwal yang lebih padat dibandingkan Malaysia selama Piala AFF 2024 berlangsung.
Sedangkan Kamboja, Filipina, dan Thailand liganya tetap bergulir tapi hanya sebagian. Kemudian Singapura, Laos, Myanmar, Timor Leste, dan Vietnam kompetisinya libur atau memang sudah selesai.
Mengingat Piala AFF tidak masuk dalam kalender FIFA, plus poin FIFA yang didapatkan juga tak sebesar ajang lainnya, menjadi langkah rasional jika Timnas Indonesia tak ngoyo di ajang ini meski belum pernah juara.
Di satu sisi, Timnas Indonesia toh tetap memanggil sembilan pemain dengan portfolio tim senior. Tujuh di antaranya sedang berkarier di luar negeri.
Artinya, Timnas Indonesia tak ingin sepenuhnya main-main di Piala AFF 2024. Ada harapan tim Merah Putih bisa melangkah jauh dengan kehadiran pemain berlabel tim senior.
Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Sumardji menargetkan Indonesia melaju ke partai final. Ada terselip harapan bisa juara jika sudah melangkah ke laga puncak.
Di saat yang sama, Piala AFF 2024 dapat jadi medium kaderisasi bagi pemain yang belum pernah membela tim senior sebelumnya. Terlebih ada ajang penting lain seperti Piala Asia U-20 2025 yang bergulir pada Februari 2025 mendatang.
Kemudian ada pula Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 dan SEA Games 2025. Rentetan turnamen itu akan berlangsung pada tahun yang sama, dan Piala AFF 2024 adalah kesempatan emas untuk mematangkan para pemainnya.
Tanpa mengerdilkan Piala AFF sebagai turnamen bergengsi di level Asia Tenggara, sudah semestinya Timnas Indonesia memikirkan rentetan agenda yang mengikuti setelahnya. (***)