Bintan, pejalan.or.id – Berada di pusat kota Kijang kecamatan Bintan Timur, monumen ini terdiri dari beberapa relief yang menggambarkan peristiwa proses penambangan bauksit yang merupakan hasil bumi terpopuler di pulau Bintan. Kandungan bauksit pertama kali ditemukan di Bintan, Kepulauan Riau, Kisaran tahun 1920 oleh Bangsa Belanda. Setelah ditemukan kandungan biji bauksit di Kijang sehingga perlahan membuat kota kecil ini menjadi lebih terkenal. Membuat PT Antam Tbk, beroperasi hampir 80 tahun walaupun sekarang kejayaan PT Antam telah berakhir. Namun banyak nilai sejarah yang diwariskan untuk generasi muda khususnya di Kota Kijang. Oleh karena itu dilakukan pembangunan Monumen dan Relief sejarah pertambangan bauksit Kijang.
Monumen Patung yang berdiri sejak tahun 2000, dibuat oleh Seniman Patung bernama Yusman S. Sn. Yusman sendiri dikenal di Indonesia sebagai pematung tujuh presiden Indonesia. Oleh karena itu, atas kepiawaiannya ia dilirik oleh pemerintah Kabupaten Bintan dan PT. Aneka Tambang untuk mendirikan monumen patung dengan bentuk patung pekerja tambang. Dengan keadaan pandangan masa lalu atau sejarah adanya romusa atau kerja paksa pada zaman penjajahan. Monument patung yang berdiri dengan gagah berani memegang palu tambang. Patung ini dibuat menghadap ke arah barat, yaitu ke arah Gunung Lengkuas.
Relief Perjuangan PT. Antam Tbk di Kota Kijang, Bintan (Foto : pejalan.or.id)
Di bawah patung terdapat empat relief yang menggambarkan situasi pertambangan pada zaman Belanda dan Jepang. Di sebelah timur arah belakang patung terdapat sebuah lapangan se-luas 16.635 m2. Di sana terdapat delapan belas panel relief yang bercerita tentang sejarah pertambangan bauksit Kijang. Dimana relief tersebut bercerita tentang penambangan bauksit sejak ditemukan oleh Belanda tahun 1920, penambangan 1935-2010, hingga pasca tambang 2011. Setiap hari taman ini ramai dikunjungi oleh masyarakat untuk bersantai bersama keluarga ataupun berolahraga.
Sejarah
Monumen Antam Kijang memiliki sejarah yang erat kaitannya dengan PT Aneka Tambang (Antam), sebuah perusahaan tambang milik negara Indonesia yang didirikan pada tahun 1968. Antam memiliki operasi yang signifikan di wilayah Kijang, Pulau Bintan, yang terkenal dengan tambang bauksitnya.
Sejarah Singkat Monumen Antam Kijang :
Pendirian Tambang Bauksit di Kijang:
Pada awalnya, PT Aneka Tambang memulai operasi penambangan bauksit di Kijang. Bauksit adalah bahan baku utama dalam produksi aluminium, dan kegiatan penambangan ini membawa dampak ekonomi yang signifikan bagi daerah tersebut.
Kontribusi Ekonomi dan Sosial:
Selama bertahun-tahun, keberadaan Antam di Kijang tidak hanya memberikan kontribusi ekonomi melalui penciptaan lapangan kerja dan pendapatan daerah, tetapi juga berperan dalam pembangunan sosial dan infrastruktur.
Pendirian Monumen:
Monumen Antam Kijang didirikan sebagai bentuk penghormatan dan peringatan atas kontribusi besar PT Antam terhadap pembangunan dan kemajuan Kijang. Monumen ini juga dimaksudkan untuk mengingatkan generasi mendatang tentang pentingnya industri tambang bagi wilayah tersebut.
Desain dan Simbolisme:
Monumen ini dirancang dengan elemen-elemen yang mencerminkan industri pertambangan dan sumber daya alam. Desainnya yang mencolok sering kali mencakup simbol-simbol yang berkaitan dengan bauksit dan industri tambang.
Peran dalam Pariwisata dan Edukasi:
Selain sebagai simbol sejarah dan penghormatan, Monumen Antam Kijang juga menjadi salah satu daya tarik wisata di Bintan. Tempat ini sering dikunjungi oleh wisatawan yang tertarik dengan sejarah industri tambang di Indonesia. Monumen ini juga berfungsi sebagai sarana edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya industri pertambangan dan kontribusinya terhadap pembangunan daerah.
Monumen Antam Kijang tidak hanya menjadi saksi bisu sejarah pertambangan di Indonesia, tetapi juga lambang dari kemajuan dan kontribusi industri tersebut terhadap masyarakat lokal./pejalan
Editor : pejalan.or.id
Terima Kasih Telah Memberi Informasi yang Bermanfaat.